Harga Baja Ringan Pryda Berkualitas (Bahan Dan Jasa Pasang) Kisaran Rp.175.000/m² s/d Rp.200.000/m²....Pakailah Produk Pryda Berkualitas Ini Bukan Yang Lain Kalau Tidak Ingin Atap Bangunan Anda Roboh...!!?

PRYDA DENGAN BAJA RINGANNYA SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF

MAHALNYA HARGA KAYU DAN ORDER YANG LAMA

Sulitnya ketersediaan kayu di Indonesia saat ini mendorong orang untuk mencari alternatif bahan bangunan pengganti kayu. Standarisasi kayu di Indonesia pun umumnya masih secara Visual Grading bukan dengan Mechanical Grading seperti di negara maju lainnya, sehingga pemakaian kayu akan cenderung lebih boros. Pertimbangan lain, bahan sisa kayu pun cenderung sulit untuk didaur kembali menjadi bahan baku. Salah satu alternatif pengganti kayu adalah baja ringan. Karena ketebalan profil baja ringan yang sangat tipis, bahan baja yang dipakai adalah baja mutu tinggi. Pemakaian baja ringan sebagai sebuah elemen struktur pun harus dilakukan dengan proses yang baik, baik itu dari saat pendesainan, perakitan dan pemasangan di lapangan. Pryda menawarkan sebuah sistem di mana semua proses tersebut dapat terkontrol, baik dari segi bahan, kekuatan, tingkat presisi, dan efisiensi waktu pengerjaan.


4 Alasan Mendasar Mengapa Anda Harus Memilih Atap Rangka Baja Ringan Pryda Dari Pada Kayu :

Penggunaan rangka baja ringan, merupakan hal yang belum lama ada di Indonesia, beberapa developer yang menggunakan jenis rangka atap ini, banyak mengadaptasi metode ini dari negeri sakura Jepang. Hal inilah yang mungkin mengakibatkan masyarakat Indonesia belum begitu familiar dengan rangka atap jenis ini. Akibatnya, banyak masyarakat Indonesia masih enggan menggunakan rangka atap baja ringan ini, padahal rangka ini sangatlah cocok digunakan di wilayah Indonesia yang notabene rawan gempa.

Jika anda termasuk kedalam bagian yang belum mengetahui tentang kelebihan rangka atap jenis ini dibandingkan dengan rangka kayu, maka teruskanlah membaca artikel ini, karena kami akan memberikan 4 hal mendasar mengapa anda harus mulai menggunakan rangka atap baja ringan PRYDA ini sebagai elemen utama dalam kegiatan pembangunan anda.

Berikut 4 alasan utama tersebut :

1.   Rangka  baja  ringan  PRYDA  tidak  akan  dimakan  rayap.  Seperti kita  ketahui,  kualitas kayu yang banyak digunakan maupun yang ada di pasaran saat ini adalah kayu dengan kualitas 3 kebawah atau kurang baik. Tidak banyak lagi, bahkan sudah sangat jarang yang menyediakan atau menggunakan kayu kualitas bagus seperti kayu jati untuk membangun sebuah bangunan. Oleh karena itu, pemilihan rangka baja ringan PRYDA merupakan hal mutlak jika rangka anda ingin memiliki usia yang lebih awet.

2.   Baja ringan PRYDA akan  mempercepat  durasi  atau waktu pengerjaan  suatu bangunan. Baja ringan PRYDA yang sudah siap pasang tentunya akan banyak menghemat waktu pengerjaan berbagai proyek bangunan yang anda kerjakan. Bahkan sebuah rumah dengan type 36 bisa diselesaikan dalam waktu kurang lebih 1 minggu dengan menggunakan atap rangka baja ringan PRYDA.

3.   Struktur atap  rangka baja  ringan  PRYDA yang tentunya  lebih  ringan daripada jika anda menggunakan kayu sebagai rangka atap anda. Tentunya hal ini bisa mempermudah pengerjaan dan keamanan para pekerja anda lebih terjamin.

4.   Atap rangka baja ringan PRYDA hemat biaya. Baja ringan  tidak mudah lapuk. Bayangkan  berapa banyak uang yang bisa anda hemat dengan fitur baja ringan ini terutama dalam segi biaya perawatan bangunan anda kedepanya. 
 
Rangka baja ringan PRYDA memiliki struktur atau material yang bisa disesuaikan dengan keadaan geografis sebuah daerah. Misalkan bangunan anda berada di pinggir laut atau pantai, maka rangka baja ringan yang anda gunakan akan dilapisi dengan bahan tertentu yang akan menyesuaikan dengan kontur wilayah pantai (tidak mudah berkarat tentunya). Apakah material kayu anda memiliki kelebihan ini? saya rasa belum.

Demikian sedikit uraian dari kami mengenai 4 hal utama mengapa anda harus mulai melirik rangka baja ringan PRYDA sebagai salah satu elemen bangunan anda. Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi anda.
 
Mengganti Konstruksi Atap Kayu Dengan Baja Ringan PRYDA : 

Salah satu fenomena menarik dari kehadiran rangka atap baja ringan adalah trend mengganti konstruksi atap kayu dengan baja ringan. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan produsen baja ringan untuk meyakinkan penggunaan rangka baja ringan yang lebih tahan rayap dan tahan karat. Baja ringan memang termasuk bahan yang anti rayap, sementara kayu kadang selain kena rayap juga bisa lapuk dan keropos oleh air.

Beberapa pengguna yang mengganti konstruksi kuda-kuda kayu dengan baja ringan menuturkan bahwa alasan mengganti dengan baja ringan beragam diantaranya adalah :

1.  Melendut, kuda-kuda kayu terlihat kurang kuat  setelah  beberapa tahun sehingga khawatir sewaktu-waktu ambruk. Pengguna tidak yakin dengan kayu yang dipasang pada saat pertama kali dibangun.

2.  Terkena  rayap,  beberapa  bagian  sudah  terlihat  sarang  rayap  di kuda-kuda  kayu. Hal ini juga dikhawatirkan ambruk kalau tidak diantisipasi sejak dini.

3.  Antisipasi.  Sebagian  lagi   mengatakan  hanya   antisipasi   karena   daerahnya  termasuk  daerah  yang  banyak  rayap  dan  cuacanya  lembab  takut  membuat  kayu  menjadi  keropos.

Ketiga alasan tersebut menjadi dasar untuk mengganti konstruksi kayu dengan baja ringan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia baja ringan. Tantangan tersebut berawal dari perencanaan saat akan mengukur letak ring balok, sudut kemiringan, dll. Dari beberapa kesulitan di perencanaan, mengukur luas dengan mencari letak ring balok-lah yang paling rumit. Konstruksi kayu kadang menggunakan kayu sebagai ring balok sementara baja ringan harus menggunakan beton sebagai tumpuan.

Tantangan kedua adalah tahap pengerjaan, beberapa pengguna baja ringan menginginkan pengerjaan konstruksi tanpa harus pindah dari rumah yang sedang ditempati. Pengerjaan dengan berurutan mulai dari pembongkaran dan pemasangan dalam satu paket. Kekhawatiran mereka sangat wajar, misalnya takut tiba-tiba hujan dan properti di bawahnya terkena air.

Dengan pengerjaan yang ekstra hati-hati, setiap detail pengerjaan harus dikerjakan dengan baik agar tidak terjadi bongkar pasang pada konstruksi yang sudah dibuat. Berikut ini contoh pengerjaan konstruksi baja ringan saat mengganti konstruksi atap kayu.

Kayu
Baja Ringan
Tidak mengalami perubahan dan dapat dikembalikan kepada alam (tereduksi cepat)Terdegradasi secara biologis
(Recyclable)
Mengalami perubahan dan proses reduksinya lama
Terdegradasi secara fisik
(Non-recyclable)
Tidak mencemari lingkungan
Limbah B3 berpotensi Mencemari lingkungan.
Tersedia di lokasi, ketersediaannya memadai jika regulasi pembalakan dilaksanakan dengan baik
Harus mendatangkan dari luar, proses produksinya melalui beberapa tahap.

Dari tabel ini bisa dilihat bagaimana kayu dan baja ringan memiliki beberapa kondisi yang sangat bertolak belakang dalam kriteria bahan bangunan ramah lingkungan. Kayu misalnya, berdasarkan kriteria bahan yang mudah tereduksi sehingga masa kembali terurai di alam, Kayu memiliki waktu yang sangat cepat tereduksi di bandingkan baja ringan. Dengan demikian kayu lebih ramah lingkungan di bandingkan dengan baja ringan.

Kelemahan kayu ketika proses pasca konstruksi adalah tidak awet, ada kecenderungan waktu pasca konstruksi lebih cepat rusak dibandingkan dengan baja ringan. Tetapi ketersediaan kayu bisa menjadi alternatif untuk mengganti sementara baja ringan, ketersediaannya terbatas karena masuk kategori sumber daya alam tidak terbaharui.

Sekilas tampak bahwa penggunaan kayu itu tidak ramah lingkungan karena berpotensi merusak hutan, tetapi jika dikaji lebih dalam proses penambangan baja dari bijih besi membutuhkan proses yang panjang dan energi yang banyak. Selain itu ketersediaan bahan dari bijih besi terbatas. Sementara kayu, dapat diperbaharui dengan melakukan reboisasi dalam jangka waktu tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UA-58584957-1