Sulitnya ketersediaan kayu di Indonesia saat ini
mendorong orang untuk mencari alternatif bahan bangunan pengganti kayu.
Standarisasi kayu di Indonesia pun umumnya masih secara Visual Grading bukan dengan
Mechanical Grading seperti di negara maju lainnya, sehingga pemakaian kayu akan
cenderung lebih boros. Pertimbangan lain, bahan sisa kayu pun cenderung sulit
untuk didaur kembali menjadi bahan baku. Salah satu alternatif pengganti kayu adalah baja ringan. Karena ketebalan
profil baja ringan yang sangat tipis, bahan baja yang dipakai adalah baja mutu
tinggi. Pemakaian baja ringan sebagai sebuah elemen struktur pun harus
dilakukan dengan proses yang baik, baik itu dari saat pendesainan, perakitan
dan pemasangan di lapangan. Pryda menawarkan sebuah sistem di mana semua proses
tersebut dapat terkontrol, baik dari segi bahan, kekuatan, tingkat presisi, dan
efisiensi waktu pengerjaan.
4 Alasan Mendasar Mengapa Anda Harus Memilih Atap Rangka Baja Ringan Pryda Dari Pada Kayu :
Penggunaan rangka baja ringan, merupakan hal yang belum lama ada di Indonesia, beberapa developer yang menggunakan jenis rangka atap ini, banyak mengadaptasi metode ini dari negeri sakura Jepang. Hal inilah yang mungkin mengakibatkan masyarakat Indonesia belum begitu familiar dengan rangka atap jenis ini. Akibatnya, banyak masyarakat Indonesia masih enggan menggunakan rangka atap baja ringan ini, padahal rangka ini sangatlah cocok digunakan di wilayah Indonesia yang notabene rawan gempa.
Jika
anda termasuk kedalam bagian yang belum mengetahui tentang kelebihan rangka
atap jenis ini dibandingkan dengan rangka kayu, maka teruskanlah membaca
artikel ini, karena kami akan memberikan 4 hal mendasar mengapa anda harus
mulai menggunakan rangka atap baja ringan PRYDA ini sebagai elemen utama dalam kegiatan
pembangunan anda.
Berikut 4 alasan utama tersebut :
Rangka baja ringan PRYDA memiliki struktur atau material yang bisa disesuaikan dengan keadaan geografis sebuah daerah. Misalkan bangunan anda berada di pinggir laut atau pantai, maka rangka baja ringan yang anda gunakan akan dilapisi dengan bahan tertentu yang akan menyesuaikan dengan kontur wilayah pantai (tidak mudahberkarat
tentunya). Apakah material kayu anda memiliki kelebihan ini? saya rasa belum.
Demikian sedikit uraian dari kami mengenai 4 hal utama mengapa anda harus mulai melirik rangka baja ringan PRYDA sebagai salah satu elemen bangunan anda. Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi anda.
4 Alasan Mendasar Mengapa Anda Harus Memilih Atap Rangka Baja Ringan Pryda Dari Pada Kayu :
Penggunaan rangka baja ringan, merupakan hal yang belum lama ada di Indonesia, beberapa developer yang menggunakan jenis rangka atap ini, banyak mengadaptasi metode ini dari negeri sakura Jepang. Hal inilah yang mungkin mengakibatkan masyarakat Indonesia belum begitu familiar dengan rangka atap jenis ini. Akibatnya, banyak masyarakat Indonesia masih enggan menggunakan rangka atap baja ringan ini, padahal rangka ini sangatlah cocok digunakan di wilayah Indonesia yang notabene rawan gempa.
Berikut 4 alasan utama tersebut :
1. Rangka baja ringan PRYDA tidak akan dimakan rayap. Seperti kita ketahui, kualitas kayu yang banyak digunakan
maupun yang ada di pasaran saat ini adalah kayu dengan kualitas 3 kebawah atau
kurang baik. Tidak banyak lagi, bahkan sudah sangat jarang yang menyediakan
atau menggunakan kayu kualitas bagus seperti kayu jati untuk membangun sebuah
bangunan. Oleh karena itu, pemilihan rangka baja ringan PRYDA merupakan hal mutlak
jika rangka anda ingin memiliki usia yang lebih awet.
2. Baja ringan PRYDA akan mempercepat durasi atau waktu pengerjaan
suatu bangunan. Baja ringan PRYDA yang sudah siap pasang
tentunya akan banyak menghemat waktu pengerjaan berbagai proyek bangunan yang
anda kerjakan. Bahkan sebuah rumah dengan type 36 bisa diselesaikan dalam
waktu kurang lebih 1 minggu dengan menggunakan atap rangka baja ringan PRYDA.
3. Struktur atap rangka baja ringan PRYDA yang tentunya lebih ringan daripada jika anda menggunakan kayu sebagai rangka atap anda. Tentunya hal ini bisa mempermudah pengerjaan dan keamanan
para pekerja anda lebih terjamin.
4. Atap rangka baja ringan PRYDA hemat biaya. Baja ringan tidak mudah lapuk. Bayangkan berapa banyak uang
yang bisa anda hemat dengan fitur baja ringan ini terutama dalam segi biaya
perawatan bangunan anda kedepanya.
Rangka baja ringan PRYDA memiliki struktur atau material yang bisa disesuaikan dengan keadaan geografis sebuah daerah. Misalkan bangunan anda berada di pinggir laut atau pantai, maka rangka baja ringan yang anda gunakan akan dilapisi dengan bahan tertentu yang akan menyesuaikan dengan kontur wilayah pantai (tidak mudah
Demikian sedikit uraian dari kami mengenai 4 hal utama mengapa anda harus mulai melirik rangka baja ringan PRYDA sebagai salah satu elemen bangunan anda. Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi anda.
Mengganti Konstruksi Atap Kayu Dengan Baja Ringan PRYDA :
Salah satu fenomena menarik dari kehadiran rangka atap baja ringan adalah trend mengganti konstruksi atap kayu dengan baja ringan. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan produsen baja ringan untuk meyakinkan penggunaan rangka baja ringan yang lebih tahan rayap dan tahan karat. Baja ringan memang termasuk bahan yang anti rayap, sementara kayu kadang selain kena rayap juga bisa lapuk dan keropos oleh air.
Salah satu fenomena menarik dari kehadiran rangka atap baja ringan adalah trend mengganti konstruksi atap kayu dengan baja ringan. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan produsen baja ringan untuk meyakinkan penggunaan rangka baja ringan yang lebih tahan rayap dan tahan karat. Baja ringan memang termasuk bahan yang anti rayap, sementara kayu kadang selain kena rayap juga bisa lapuk dan keropos oleh air.
Beberapa
pengguna yang mengganti konstruksi kuda-kuda kayu dengan baja ringan menuturkan
bahwa alasan mengganti dengan baja ringan beragam diantaranya adalah :
1. Melendut, kuda-kuda kayu terlihat kurang kuat setelah
beberapa tahun sehingga khawatir sewaktu-waktu ambruk. Pengguna tidak yakin
dengan kayu yang dipasang pada saat pertama kali dibangun.
2. Terkena rayap, beberapa bagian sudah terlihat sarang rayap di kuda-kuda kayu. Hal ini juga dikhawatirkan ambruk kalau tidak diantisipasi
sejak dini.
3. Antisipasi. Sebagian lagi mengatakan hanya antisipasi
karena daerahnya termasuk daerah yang banyak rayap dan cuacanya lembab takut
membuat kayu menjadi keropos.
Ketiga
alasan tersebut menjadi dasar untuk mengganti konstruksi kayu dengan baja
ringan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia baja ringan.
Tantangan tersebut berawal dari perencanaan saat akan mengukur letak ring
balok, sudut kemiringan, dll. Dari beberapa kesulitan di perencanaan, mengukur
luas dengan mencari letak ring balok-lah yang paling rumit. Konstruksi kayu
kadang menggunakan kayu sebagai ring balok sementara baja ringan harus
menggunakan beton sebagai tumpuan.
Tantangan
kedua adalah tahap pengerjaan, beberapa pengguna baja ringan menginginkan
pengerjaan konstruksi tanpa harus pindah dari rumah yang sedang ditempati.
Pengerjaan dengan berurutan mulai dari pembongkaran dan pemasangan dalam satu
paket. Kekhawatiran mereka sangat wajar, misalnya takut tiba-tiba hujan dan
properti di bawahnya terkena air.
Dengan
pengerjaan yang ekstra hati-hati, setiap detail pengerjaan harus dikerjakan
dengan baik agar tidak terjadi bongkar pasang pada konstruksi yang sudah
dibuat. Berikut ini contoh pengerjaan konstruksi baja ringan saat mengganti
konstruksi atap kayu.
Kayu
|
Baja
Ringan
|
Tidak
mengalami perubahan dan dapat dikembalikan kepada alam (tereduksi
cepat)Terdegradasi secara biologis
(Recyclable)
|
Mengalami
perubahan dan proses reduksinya lama
Terdegradasi
secara fisik
(Non-recyclable)
|
Tidak
mencemari lingkungan
|
Limbah
B3 berpotensi Mencemari lingkungan.
|
Tersedia
di lokasi, ketersediaannya memadai jika regulasi pembalakan dilaksanakan
dengan baik
|
Harus
mendatangkan dari luar, proses produksinya melalui beberapa tahap.
|
Dari
tabel ini bisa dilihat bagaimana kayu dan baja ringan memiliki beberapa kondisi
yang sangat bertolak belakang dalam kriteria bahan bangunan ramah lingkungan.
Kayu misalnya, berdasarkan kriteria bahan yang mudah tereduksi sehingga masa
kembali terurai di alam, Kayu memiliki waktu yang sangat cepat tereduksi di
bandingkan baja ringan. Dengan demikian kayu lebih ramah lingkungan di
bandingkan dengan baja ringan.
Kelemahan
kayu ketika proses pasca konstruksi adalah tidak awet, ada kecenderungan waktu
pasca konstruksi lebih cepat rusak dibandingkan dengan baja ringan. Tetapi
ketersediaan kayu bisa menjadi alternatif untuk mengganti sementara baja
ringan, ketersediaannya terbatas karena masuk kategori sumber daya alam tidak
terbaharui.
Sekilas
tampak bahwa penggunaan kayu itu tidak ramah lingkungan karena
berpotensi merusak hutan, tetapi jika dikaji lebih dalam proses
penambangan baja dari
bijih besi membutuhkan proses yang panjang dan energi yang banyak.
Selain itu
ketersediaan bahan dari bijih besi terbatas. Sementara kayu, dapat
diperbaharui
dengan melakukan reboisasi dalam jangka waktu tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar